Menikah adalah impian setiap orang, sebuah kebahagian yang tak terukur tentunya, apalagi bagi seorang perempuan. Karena dia akan mendapatkan seorang pasangan untuk melengkapi kehidupannya.
Menemukan sebuah keluarga baru.
Menjadi seorang istri yang baik bagi suaminya
 ataupun impian untuk memiliki anak dari pernikahanya.

Seorang perempuan yang baik-baik dia akan menaruh banyak harapan dan menjaga pernikahannya sebaik mungkin.
 Tetapi pahamilah untuk para pria dibalik pernikahan yang membahagiakan perempuan mu, sesungguhnya telah tercipta dilema yang menyesakan dada. Seperti layaknya masyarakat kita, setelah menikah maka sang pengantin perempuan harus ikut dengan suami dan selesailah tanggung jawab ayah baginya. Maka dari itu dia harus pergi meninggalkan orang tua yang selama ini menemani, menjaga dan mengawasi nya sejak kecil. Ini adalah moment bahagia sejaligus  sedih. Bukan karena dia tak mampu hidup tanpa mereka tetapi semua kebersamaan, cinta dan waktu yang telah mereka lalui begitu berarti. Susah dan senangnya bersama, atau cerita-cerita sederhana yang penuh makna, misalnya dimana saat harus berbagi makanan seadanya ketika tidak memiliki banyak makanan ataupun ketika harus kerjasama dalam hal lainya. Keluargalah yang telah membentuk kepribadianya, mengajarkan banyak hal bahkan kadang keluargalah yang menunjukan jati dirinya. Lalu dia kau pisahkan dari keluarganya. Dengan alasan untuk patuh padamu dan dia berusaha menjadi istri yang baik.
Maka dari itu jagalah perempuan yang telah kau halal kan. Dia rela meninggalkan keluarga yang selama ini menyanyanginya sepenuh hati hanya untuk mu. Ketahui lah seorang anak perempuan begitu mencintai ayahnya, sosok yang dia bangga-bangga disetiap kesempatan. Jadi berusahalah untuk menjadi ayahnya, agar dia pun tidak merasa begitu terpuruk saat harus bersama mu.