Kita mungkin tidak asing lagi dengan istilah Broken Home bukan ? Ya, Broken Home adalah sebuah keadaan tidak terciptanya keharmonisan di dalam sebuah keluarga baik antara suami dan istri maupun orang tua dengan anak. Broken Home mempunyai banyak penyebap diantaranya, adalah perbedaan pendapat dan tidak ada keinginan untuk mengalah lalu cenderung memaksakan kehendaknya yang menyebapkan pertengkaran hebat hingga kecanggungan berkepanjangan lalu saling mengabaikan hingga anak yang tidak tahu menahu permasalahan orang tua ikut merasakan dampak nya,  orang tua yang temperamental baik untuk ayah maupun ibu sangatlah tidak baik jika anak-anak nya  bersalah harus dianiaya, ini sangat berbahaya bagi seorang anak. Maupun tidak adanya niat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada  di dalam keluarga secara musyawarah dan membiarkannya menjadi  berlarut-larut.

Broken Home mempunyai banyak sekali dampak negatif untuk anak, yaitu :

1.Trauma
     Seorang anak yang mengalami broken home biasanya akan  mempunyai trauma yang sangat besar.  Merasa trauma jika harus memiliki keluarga seperti orang tuanya.

2.Penyendiri
    Mereka memilih untuk tidak bergaul, menyimpan kesedihannya sendiri.  Hal ini dikarenakan anak sulit memberikan kepercayaan terhadap orang lain.

3. Menurunnya prestasi
    Broken Home menyebapkan seorang anak menjadi tidak punya semangat untuk meraih cita-citanya juga dengan bertambahnya beban pikiran. Alasannya keharmonisan keluarga adalah segalanya.

4. Korban bullying
    Saat keadaan rumah tangga orangnya tidak baik. Mksalnya dengan adanya perceraian biasanya anak akan di jadikan bahan ledekan oleh teman seusianya.

4. Tidak terkontrolnya emosi
    Cenderung meluapkan suasana hati yang kalut dengan tindakan-tindakan negatif.

5. Pergaulan bebas
    Saat rumah bukanlah tempat yang nyaman bagi seorang anak maka dia cenderung untuk mencari kenyamanan di luar. Mencari teman sepermainan. Jika dia sampai salah melangkah maka dia akan menemukan teman yang akan semakin membawanya kepada titik terpuruk yang paling rendah.

6. Rentan di lecehkan
   Anak korban broken home yang kurang kasih sayang biasanya akan menjadi target dari pelaku-pelaku kejahatan.

7. Merasa tidak berarti
    Kondisi rumah yang benar-benar menyesakan. Saat penuh dengan pertengkaraan demi pertengkaran maka anak akan merasa bahwa dia benar-bemar tidak lah berarti. Hidupnya sia-sia.

8. Kurang kasih sayang
  Saat orang tua sibuk dengan dunia mereka, perdebatan hingga pertengkaran-pertengkaran yang membuatnya tidak memiliki waktu untuk mengasuh anak-anak dengan penuh perhatian. Maka kasih sayang yang mestinya jadi miliknya harus raib begitu saja.

9. Hilangnya masa depan
    Saat kehidupan seorang anak telah hancur, maka secara otomatis dia telah kehilangan masa depan.

10. Minder
     Seorang anak broken home kerap sekali merasa iri saat melihat keluarga orang lain bahagia. Hal ini membuat mereka merasa minder untuk bergaul.

11.Depresi
     Hal ini di karenakan anak sudah tidak mampu lagi mengontrol nalarnya. Suasana rumah yang tak layak akan membuatnya stress hingga depresi.

12. Kesulitan berekspresi
      Karena adanya tekanan akibat keadaan keluarga yang tak baik menyebapkan seorang anak sulit mengembangkan bakat dan kemampuannya. Yang akhirnya hanya terpendam begitu saja.

13.Dilema yang menyiksa
    Saat keluarga telah hancur dan berujung pada perceraian lalu orang tua memberikan pilihan , ''ikut ayah atau ibu ?'' kepada anaknya. Tanpa mereka sadari sikap seperti ini benar-benar menghancurkan sang anak. Anak tidak tahu harus bersikap bagaimana. Karena dia sangat menyadari yang dia butuhkan adalah kasih sayang yang sempurna, yakni dari ayah dan ibunya. Ayah dan ibu sangatlah berarti untuknya. Impian yang sangat dia harapkan adalah keluarganya baik-baik saja. Dia bisa menangis dan tertawa bersama, mengeluhkan hari-harinya yang sulit maupun menyenangkan bersama dengan ayah dan ibunya.

Oleh karena itu sebagai orang tua sebaiknya menyadari bahwa keharmonisan keluarga sangatlah penting bagi anak. Maka ciptakanlah kondisi rumah yang nyaman tanpa pertengkaran maupun perpecahan. Dan untuk kamu yang punya kehidupan keluarga yang normal bersyukurlah. Tetap jaga keadaan tersebut. Karena di luar sana banyak yang kurang beruntung. Jangan lupa untuk menggandeng, merengkuh, memeluk, serta memotivasi mereka. Untuk mu yang memiliki keluarga broken home bersabarlah lanjutkan hidup mu, karna sekarang mungkin Tuhan tengah menguji mu tapi yang pasti kamu sedang belajar menjadi sosok yang kuat. Jadilah pribadi yang tak terkalahkan.